DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………….1
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ………………………………………………………2
1.2
Pembatasan Masalah…………………………………………………2
1.3
Rumusan Masalah……………………………………………………2
1.4
Tujuan Penulisan…………………………………………………….2
1.5
Manfaat Penulisan…………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Urgensi Sosiologi dalam Pendidikan…………………………………3
2.2
Urgensi Antropologi dalam
Pendidikan……………………………...4
2.3 Aliran-aliran Sosiologi dan
Antropologi dalam Pendidikan……....5
BAB
III KESIMPULAN………………………………………………………..….6
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………...7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses sosialisasi merupakan proses
belajar individu dalam berperilaku sesuai dengan standar dalam kebudayaan
masyarakat. Setiap kegiatan manusia, hampir tidak pernah lepas dari unsur sosial
budaya. Sebab, sebagian terbesar kegiatan manusia dilakukan secara berkelompok.
Pekerjaan di rumah, di kampus, di perkebunan, di bengkel dan sebagainya, hampir
semuanya dilakukan oleh lebih dari seseorang. Ini berarti unsur sosial terdapat
pada kegiatan-kegitan tersebut. Selanjutnya, tentang apa yang dikerjakan dan
cara mengerjakannya serta bentuk yang diinginkan merupakan suatu unsur dari
suatu budaya. Oleh karena itu, aspek social dan budaya yang melekat pada diri individu yang perlu
dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar menjadi pribadi yang
lebih baik. Sama halnya dengan aspek social, aspek budaya pun sangat berperan
dengan proses pendidikan , tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur
budaya. Dengan demikian budaya tidak pernah lepas dari proses pendidikan itu
sendiri.
1.2
Pembatasan Masalah
Dalam mata kuliah Landasan
Pendidikan terdapat banyak materi pokok didalamnya, dan didalam makalah ini
pemakalah akan membahas mengenai “Landasan Sosiologis dan Antropologis dalam Pendidikan”
yang terdiri dari sub materi yang diantaranya menjelaskan tentang Urgensi Sosiologi
dan Antropologi dalam pendidikan dan menguraikan aliran-aliran Sosiologi dan
Antropologi dalam pendidikan.
1.3
Rumusan Masalah
a) Bagaimana urgensi Sosiologi dalam
pendidikan ?
b) Bagimana urgensi Antropologi dalam
pendidikan ?
c) Apa saja aliran-aliran Sosiologi dan
Antropologi dalam pendidikan ?
1.4 Tujuan
Penulisan
a) Mengetahui tentang Urgensi Sosiologi
dalam Pendidikan
b) Mengetahui tentang Urgensi
Antropologi dalam Pendidikan
c) Memahami Aliran-aliran Sosiologi dan
Antropologi dalam Pendidikan
1.5
Manfaat Penulisan
Dengan penulisan Makalah ini
diharapkan Mahasiswa menjadi lebih mengetahui dan mengerti tentang urgensi
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan serta Aliran-aliran sosiologi dan
Antropolgi dalam pendidikan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Urgensi
Sosiologi dalam Pendidikan
Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan tentang antara manusia dalam kelompok-kelompok dan stuktur
sosialnya. Sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai uraian berikut:
1. Empiris,
adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu. Sebab ia bersumber dan diciptakan
dari kenyatan yang terjadi di lapangan.
2. Teoritis
adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang menjadi salah satu bentuk budaya
yang bias disimpan dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi muda.
3. Komulatif,
sebagai akibat dari penciptaan terus menerus sebagai konsekuensi dari
terjadinya perubahan dimasyarakat, yang membuat teori-teori itu akan
berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik.
4. Nonetis,
karena teori itu menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta
individu-individudi dalamnya, tidak menilai apakah hal iu baik atau buruk.[1]
Dalam
sosiologi pendidikan penting adanya proses sosial. Proses sosial dimulai dari
interaksi sosial itu selalu terjadi interaksi sosial. Interaksi dan proses
sosial didasari oleh faktor-faktor berikut :
Imitasi,Sugest,iIdentifikasi,Simpati
Dalam proses sosial
terdapat interaksi sosial, yaitu suatu hubungan sosial yang dinamis. Interaksi
sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat sebgai berikut
1. Kontak
sosial
2. Komunikasi
Sejalan
dengan lahirnya pemikiran tentang pendidikan masyarakat, pada abad ke-20
sosiologi memegang peranan penting dalam dunia pedidikan.Pendidikan yang
diinginkan oleh aliran kemasyarakatan ini adalah proses pendidikan yang bisa
mempertahankan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia.
Perwujudan cita-cita pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosilogi. Konsep
atau teori sosiologi memberi petunju kepada guru-guru tentang bagimana seharusnya
mereka membina para siswa agar mereka bisa memililki kebisaan hidup yang
harmonis, bersahabat, dan akrab sesama teman. Para guru dan pendidik lainnya
akan menerapkan konsep sosiologi dilembaga pendidikan masing-masing.[2]
2.2. Urgensi
Antropologi dalam Pendidikan
Kebudayaan adalah cara hidup dan kehidupan manusia yang
diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai warga masyarakat.Sedangkan secara
teoretis Pendidikan adalah sebagian dari proses pembudayaan , namun demikian
dalam praktek kehidupan kita tidaklah
demikian halnya. Ada dua sebab mengapa ulasan mengenai kebudayaan dalam
pendidikan perlu dan penting. Pertama ialah kebudayaan telah diartikan secara
sempit. Kebudayaan tidak lebih dari kesenian, tari-tarian, seni pahat, seni
batik, dan sebagainya..Yang Kedua ialah pendidikan kita dewasa ini sangat
intelektualistis, artinya hanya mengenai satu unsur saja dalam kebudayaan.
Orang sering sulit
membedakan antara kebudayaan dengan peradaban. Menurut Hassan (1983) peradaban
itu adalah kebudayaan yang sudah maju. Kebudayaan umum yang jelas harus diajarkan pada semua sekolah, asal
proporsinya disesuaikan dengan waktu dan tempat. Kebudayaan dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu :
1. Kebudayaan
umum, misalnya kebudayaan Indonesia.
2. Kebudayaan
daerah, misalnya kebudayaan Jawa, Bali, Sunda, dan sebagainya.
3. Kebudayaan
popular, suatu kebudayaan yang masa berlakunya lebih lebih pendek daripada
kedua macam kebudayaan terdahulu.Contoh kebudayaan popular yaitu lagu-lagu
popular, model film musiman, mode-mode pakaian, dan sebagainya.[3]
Ada
tiga hal yang menimbulkan perubahan kebudayaan menurut Kneller ialah:
1) Originasi,
yaitu sesuatu yang baru atau penemuan-penemuan baru.
2) Difusi,
yaitu pembentukan kebudayaan baru akibat masuknya elemen-elemen budaya yang
baru kedalam budaya yang lama.
3) Reinterpretasi,
yaitu perubahan kebudayaan akibat terjadinya modifikasi elemen-elemen
kebudayaan yang telah ada agar sesuai dengan keadaan zaman.
Kerber dan Simth (Imran
Manan, 1989) menyebutkan ada enam fungsi utama kebudayaan dalam kehidupan
manusia, yaitu :
1) Penerus
keturunan dan pengasuh anak.
2) Pengembangan
kehidupan berekonomi
3) Transmisi
budaya
4) Meningkatkan
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5) Pengendalian
sosial
6) Rekreasi[4]
Pendidikan adalah
enkulturasi (Imran Manan,1989).Ia hanya mampu berpikir, berkata, dan bertindak
sesuai dengan budaya yang dipelajarinya. Enkulturasi ialah akibat pendidikan
yang hanya memasukkan kebudayaan tertentu perkembangan anak sehingga ia menjadi
kaku, hanya berperilaku sebatas kebudayaan itu saja. Karena itu strategi dan
metode dalam pendidikan perlu disempurnakan untuk menghindarkan terjadinya
robot-robot dalam budaya itu sendiri.
2.3 Aliran-aliran Sosiologi dan Antropologi dalam Pendidikan
1.
Aliran Sosiologi dalam pendidikan :
a. Aliran
Empirisme
John
locke menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang
bersih yang belum ditulisi. Teori ini secara jelas mengatakan anak sejak lahir
tidak mempunyai bakat dan kemampuan (Purwanto, 2006:16)
b. Aliran
Nativisme
Schopenhauer
berpendapat bahwa perkembangan individu ditentukan oleh factor-faktor yang
dibawa sejak lahir. Kaum Nativisme mengatakan bahwa pendidikan tidak dapat
mengubah sifat-sifat pembawaan.
c. Aliran
Naturalisme
J.J.
Rousseau, Naturalisme mempunyai pananga bahwa setiap anak yang lahir di dunia
mempuyai pembawaan baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena
pengaruh lingkungan, sehingga aturalisme sering disebut negativisme.
d. Aliran
Konvergensi
William
Stern, Aliran ini merupakan kombinasi dari aliran nativisme dan empirisme.
Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik
dan buruk, sedangkan akan dipengaruhi oleh lingkungan. Factor pembawaan dan
lingkungan sama-sama berperan penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak
akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk
perkembangan.[5]
2.
Aliran Antropologi dalam pendidikan
a. Aliran
Evolusionisme
Charles
Darwin menjelaskan bahwa manusia yang tetap hidup itu ialah mereka yang paling
serasi. Mereka tidak dianggap sebagai seorang indvidu, sebagai orang
perseorangan namun Darwin mlihatnya dalam hubungan kelompok-kelompok.
b. Aliran
kognitif
Antropologi
kognitif merupakan suatu pendekatan idealis untuk mempelajari kondisi manusia.
c. Aliran
Sruktualisme
Aliran
ini menjelaskan mengenai nalar manusia (human mind) dan sistem relasi (system
of relation).
d. Aliran
Simbolik-Interpretatif
Adalah
mengenai keseluruhan pengetahuan manusia yang dijadikan sebagai peoman atau
penginterpretasi keseluruhan tindakan manusia.[6]
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada
bagian akhir makalah ini, pemakalah menyimpulkan bahwa dalam pendidikan penting
adanya proses sosial. Proses sosial dimulai dari interaksi sosial. Interaksi
dan proses sosial didasari oleh faktor-faktor Imitasi, Sugesti, Identifikasi,
dan Simpati. Selain itu, pendidikan juga termasuk proses pembudayaan, yang dapat memberikan
pemahaman terhadap keyakinan, tradisi, norma, dan nilai-nilai dalam masyarakat
terkait dengan pendidikan menuju keberhasilan peserta didik.Dalam sosiologi
maupun antropologi pendidikan memiliki beberapa aliran-aliran yang mempunyai
pandangan berbeda. Dalam perkuliahan ditanamkan pemahaman terhadap pebedaaan
dan mengaitkan perbedaan cara mendidik .Selanjutnya kami mengaitkan perbedaan
ini dengan adanya aliran-aliran
pendidikan. Jadi baik sosiologi maupun antropologi pendidikan keduanya
merupakan cabang ilmu yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan seorang
perserta didik.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Tilaar. H.A.R.. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia.
Bandung: Rosdakarya, 1999.
Pidarta, Made. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009
Tim Penulis LAPIS-PGMI. Dasar-Dasar Pendidikan. Surabaya: Amanah
Pustaka
[1] Made Pidarta,Landasan
Pendidikan (edisi II),( Jakarta: PT Asdi Mahastya,2009),hlm.151-152
[2] Tim Penulis LAPIS-PGMI, Dasar-Dasar
Pendidikan (edisi I), ( Surabaya
: Amanah Pustaka, 2009), hlm. 5.12
[3] Tilaar, Pendidikan Kebudayaan, dan
Masyarakat Madani Indonesia (Bandung, Rosdakarya 1999). Hlm.67
[4] Made Pidarta,Landasan Pendidikan (edisi II),( Jakarta: PT Asdi
Mahastya,2009),hlm. 164
[5] Tim Penulis LAPIS-PGMI, Dasar-Dasar Pendidikan (edisi I), (
Surabaya : Amanah Pustaka, 2009), hlm. 7.7
[6] Heri W,”Bidang ilmu dan Aliran Antropologi”,diakses dari http://bowolampard8.blogspot.com/2011/07/bidang-ilmu-dan-aliran-antropologi.html,pada
tanggal 15 Maret 2013 pukul 14.25.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar